Rabu, 17 Desember 2014

Pratikum Manajemen Jaringan

MikroTik RouterOS™
1. Tujuan 
Mahasiswa mampu menjadikan komputer biasa menjadi router network
2. Dasar Teori 
Mikrotik routerOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal,mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless.
Fitur-fitur tersebut diantaranya :
Firewall & Nat, Routing, Hotspot, Point to Point Tunneling Protocol, DNS server, DHCP server, dan masih banyak lagi fitur lainnya.Mikrotik dapat digunakan dalam 2 tipe, yaitu dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak. Dalam bentuk perangkat keras, Mikrotik biasanya sudah diinstalasi pada suatu board tertentu, sedangkan dalam bentuk perangkat lunak,Mikrotik merupakan satu distro Linux yang memang dikhususkan untuk fungsi router.
Fungsi utama winbox adalah untuk setting yang ada pada mikrotik. Tugas utama winbox adalah untuk setting/mengatur mikrotik dengan GUI,atau tampilan dekstop fungsi winbox lebih detail adalah:
1. Setting mikrotik router
2. untuk setting bandwith jaringan internet
3. Untuk setting blokir sebuah situs.dll

JENIS-JENIS MIKROTIK :
1. MikroTik RouterOS yang berbentuk software yang dapat di-download di www.mikrotik.com. Dapat diinstal pada kompuetr rumahan (PC)
2. BUILT-IN Hardware MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router yang didalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS
FITUR-FITUR MIKROTIK :
1. Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama
2. Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi CHAP,
PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand, modem pool hingga 128 ports.
3. Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat
4. Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface, bridging firewalling.
5. Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer
6. DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP Client, multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.
7. Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP Flags dan MSS.
8. Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data rate, SSL ,HTTPS.
9. IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups 1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi menggunakan DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy (PFS) MODP groups 1, 2,5
10. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.
11. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.
12. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung Cisco Discovery Protokol (CDP).
13. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang dapat diakses melalui HTTP.
14. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi menggunakan system GPS.
15. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1, MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk PPoE; limit data rate.
16. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy; transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS; mendukung parent proxy; static DNS.
17. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
18. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan jaringan.
19. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
20. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.
21. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; sync-PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau annex D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.
22. Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dinamik DNS update.
23. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.
24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
25. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.
26. VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
27. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi MikroTik
RouterOS. 


3. Tutorial / Langkah kerja : 
1. Pastikan PC / laptop yang digunakan memilki software windbox seperti dibawah ini


2. Tampilan setelah membuka software winbox, klik connect sesuai dengan Mac Address yang telah dipilih, setelah connect dengan jaringan , akan muncul tampilan seperti dibawah ini :

3. Setelah itu, klik Eth2 dan Eth3, dan setelah itu berikan masing-masing nama pada setiap port yang terhubung pada amikrotik nya dan tampilan nya sebagi berikut :

4. Setelah itu masukkan DHCP Address, IP Network dan interfacesnya sesuai tampilannya dan tekanOK.


Ip pada gambar diatas akan diberikan kepada Client

 5. Setelah selesai melakukan semua konfigurasi sesuai urutan diatas , maka selanjutnya dapat di uji coba atau di cek dengan cara melakukan "ping" dari mikrotik ke server PCR melakukannya di Comman Windows
 Pada ethernet 2, berikut tampilannya :

Pada ethernet 3, berikut tampilannya :

Setelah berhasil melakukan Ping ke server PCR, kita bisa melakukan penambahan Client untuk melakukan percobaan ini.

6. Setelah percobaan berhasil, lakukan reset pada aplikasi WinBox nya untuk bisa digunakan untuk percobaan yang selanjutnya dengan cara SISTEM RESET sesuai gambar dibawah ini

Percobaan selesai, semoga tutorial "konfigurasi dasar pada Mikrotik router" bermanfaat
Terimakasih~

Selasa, 16 Desember 2014

Pratikum WorkShop Aplikasi Internet

Konfigurasi VoIP dengan Software Based PBX for Windows 3CX

 

1. Tujuan

3CX Phone System menghilangkan jaringan kabel telepon dan memungkinkan pengguna untuk dengan mudah bekerja dari tempat lain atau jarak jauh.

 

2. Dasar Teori

Pengenalan IP 3CX

Sistem telepon IP 3CX Phone System berbasis operasi Windows yang sepenuhnya akan mengganti sistem lama menggunakan PBX. Dengan standar SIP (Session Initiation Protocol), layanan VoIP dan saluran telepon PSTN, penggunaan 3CX Phone System memperkaya fitur komunikasi daripada PBX tradisional dan dapat mengurangi biaya panggilan dengan menggunakan jalur layanan VoIP. Administrasinya berbasis web sehingga membuat pengaturan dan pengelolaan sistem telepon begitu mudah. 3CX Phone System menghilangkan jaringan kabel telepon dan memungkinkan pengguna untuk dengan mudah bekerja dari tempat lain atau jarak jauh.

 

3. Langkah-Langkah Instalasi / Tutorial : 

1. Komputer dan PC yang digunakan pastikan sudah terinstall 3CX 

 

2. Install 3CX dan kemudian lakukan konfigurasi


3. Berikut tampilan dan tahap-tahap konfigurasi 3CX dibawah ini :


 

 Kemudian lakukan pilihan menu local ip seperti dibawah ini


 Selanjutnya masukan Local IP address . Local IP address dari laptop/PC yang kita gunakan bisa kita lihat dari ipconfig, menggunakan menu commond prompt


4. melakukan setting pada General IP dan memilih Public IP, lakukan pilihan menu next tanpa mengisi Public IP.

5. Selanjutnya masih di General Setting, lakukan pilihan Setting

6. dalam General Setting dan klik pilihan extension Digits, terdapat 4 buah pilihan digits dan lakukan pilihan di"3 Digits(Availabel extensions between 100-999") pada konfigurasi ini memilih 3 digits di awal karna nomor extension dalam melakukan komunikasi 3 digit.


7. Pada pilihanan selanjutnya adalah Mail Server, dan pada tampilan yang muncul,abaikan dan pilih next

8. Selanjutnya pilihan Administator Login, tampilan untuk mengisi username&password , dan kami mengisi Admin. (Username& Password dapat diganti sesuai keinginan)


9. Tahap selanjutnya pada pilihan Phone Setting dan lakukan pilihan Extension, menu ini berfungsi untuk konfigurasi telepon dan untuk mengatur Nomor extension dan Area.
Pada tampilan dibawah ini untuk First name berisi "Mauliza" berfungsi sebagai operator pada telpon , tahap awal ini melakukan konfigurasi telpon sebagai operator, Dan digunakan nomor extension 100 Gunakan nomor yang sama untuk Authentication ID dan Authentication Password.


10. Selanjutnya pada Phone Settings lakukan pilihan Region

11. Lakukan pilihan VoIP Provider dan pada tampilan tekan Skip


12.Setelah melakukan setting sebagai operator , silahkan masuk pada aplikasi 3CX Phone System Menagement Console dan lakukan registrasi dengan username dan password yang telah disetting sebelumnya 

Kemudian isi sesuai gambar berikut 


13. setelah melakukan Registrasi, selanjutnya pilih menu account setting , dan masukan account name , extension number serta password yang sesuai nomor extension seperti gambar dibawha ini, dan jangan sampai terdapat nomor extension yang sama untuk setiap user agar dapat saling terhubung.


14. Untuk menambah account silahkan pilih menu new pada client sepperti gambar dibawah ini

15. Jika sudah dilakukan setting dengan berhasil dan sempurna, maka akan muncul tampilan pada 3CX seperti tampilan dibawah ini :
Jika tampilan 3CX Phone telah muncul seperti gambar diatas berarti telah berhasil melakukan konfigurasi VoIP dengan Software Based PBX for Windows 3 CX

16. Selanjutnya panggilan sesuai nomor extension yang telah di setting,pada panggilan tersebut melakukan panggilan ke 102 yaitu atas nama "imam" dan jika tersambung maka akan ada nada yang berdering dan panggilan masuk


dan untuk oeperator atas nama "mauliza" memanggil ke extension lain
dan panggilan berhasil

Pada Sistem telepon IP 3CX Phone System berbasis operasi Windows , ini merupakan teknologi yang memudahkan pengguna dalam berkomunikasi suara dengan menggunakan internet tanpa menggunakan kabel sebagai penghubungnya. 

SEKIAN DAN TERIMAKASIH
semoga tutorial di blog ini bermanfaat!:)

Selasa, 09 Desember 2014

Pratikum Manajemen Jaringan


INSTALASI DAN KONFIGURASI NAGIOS 3 PADA UBUNTU 12.04

PENGERTIAN NAGIOS :
              Nagios merupakan suatu host dan service yang di design untuk memonitoring keadaan suatu jaringan atau bisa memonitoring masalah-masalah pada suatu host tertentu yang ingin kita monitoring. Nagios mengawasi host-host dan servis yang telah ditetapkan, memberi peringatan jika keadaan memburuk, dan memberi tahu kapan keadaan tersebut membaik.
Keistimewaan dari Nagios :
·  Memonitoring servis jaringan (SMTP, POP3, HTTP, NNTP, PING, dsb)
·   Servis cek yang paralel
·   Mendukung implementasi monitoring dengan host yang berle
·  Web interface yang fakultatip untuk melihat status network, urutan masalah  dan pemberitahuan, log file, dsb).
·   Memonitoring sumber- sumber host (load prosesor, penggunaan disk, dsb)
·  Desain plugin yang serderhana, yang mengijinkan pengguna untuk lebih mudah menggunakan  pemeriksaan terhadap servisnya
· Kemampuan untuk mendefinisikan kejadian yang ditangani selama servis / host berlangsung untuk mempermudah pemecahan masalah Perputaran file log yang otomatis.

Berikut dibawah ini adalah tutorial dari instalasi dan konfigurasi Nagios3 di Ubuntu :  
1.( Masuk ke terminal Ubuntu)
#sudo su
Sudo adalah program yang terdapat di linux yang digunakan untuk menjalankan perintah yang membutuhkan akses dari akun root. Sudo hanya dapat digunakan oleh user yang sudah terdaftar di file /etc/sudoers.Sudo su memberikan kewenangan agar user biasa dapat bertingkah seperti super user (sudo --> super user do) sehingga user biasa pun dapat leluasa "menguasai sistem

2. Masukan password,contoh :(234)
    Masukan password ubuntu pada PC/laptop yang kita gunakan.

3. Jika sudah terinstall, maka lakukan remove terlebih dahulu untuk install ulang paket. Hal ini dilakukan untuk    memastikan bahwa paket yang anda install lengkap dengan menginstall ulang paketnya sendiri. Remove dapat dilakukan dengan cara perintah sebagai berikut :
#apt-get remove nagios3 : untuk meremove paket nagios3

4.Kemudian Install Nagios 3 di ubuntu dengan perintah :
#apt-get install nagios3 lalu masukan administrative user beserta passwordnya, berikut tampilannya dibawah ini :




5. Jika langkah telah selesai dan instalasi berhasil, kita bisa melakukan  pengecekan dengan mengaksesnya pada browser yang ada, (mozila,googlecrome) ke http://localhost/nagios3

6.  Setelah login (akses internet) maka akan tampil,tampilan sebagai berikut :
 7. Selanjutnya kembali ke terminal untuk konfigurasi localhost pada PC yang akan kita monitoring, dengan perintah sebagai berikut :
#nano /etc/nagios3/conf.d/localhost_nagios2.cfg
 akan muncul tampilan seperti dibawah ini :
8. Kami melakukan monitoring pada $ buah PC, maka cukup melakukan copy pada bagian define host{sampai tanda} sebanyak PC yang akan kita menitoring, berikut contoh nya :

CONTOH
# A simple configuration file for monitoring the local host
# This can serve as an example for configuring other servers;
# Custom services specific to this host are added here, but services
# defined in nagios2-common_services.cfg may also apply.
#

define host{
use generic-host ; Name of host template$
host_name jartel1
alias ica
address 172.16.30.4
}

define host{
use generic-host ; Name of host template$
host_name jartel2
alias mauliza
address 172.16.30.24
}

define host{
use generic-host ; Name of host template$
host_name jartel3
alias jeffy
address 127.16.30.13
}

define host{
use generic-host ; Name of host template$
host_name jartel4
alias laura
address 172.16.30.10
}


# Define a service to check the disk space of the root partition
# on the local machine. Warning if < 20% free, critical if
# < 10% free space on partition.

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel1
service_description Disk Space
check_command check_all_disks!20%!10%
}

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Disk Space
check_command check_all_disks!20%!10%
}

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel3
service_description Disk Space
check_command check_all_disks!20%!10%
}

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel4
service_description Disk Space
check_command check_all_disks!20%!10%
}


# Define a service to check the number of currently logged in
# users on the local machine. Warning if > 20 users, critical
# if > 50 users.

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel1
service_description Current Users
check_command check_users!20!50
}

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Current Users
check_command check_users!20!50
}

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel3
service_description Current Users
check_command check_users!20!50
}

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel4
service_description Current Users
check_command check_users!20!50
}

# Define a service to check the number of currently running procs
# on the local machine. Warning if > 250 processes, critical if
# > 400 processes.

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel1
service_description Total Processes
check_command check_procs!250!400
}

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Total Processes
check_command check_procs!250!400
}

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel3
service_description Total Processes
check_command check_procs!250!400
}

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel4
service_description Total Processes
check_command check_procs!250!400
}


# Define a service to check the load on the local machine.

define service{
use generic-service ; Name of service template to use
host_name jartel1
service_description Current Load
check_command check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0!4.0
}

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel2
service_description Current Load
check_command check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0$
}

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel3
service_description Current Load
check_command check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0$
}

define service{
use generic-service ; Name of servi$
host_name jartel4
service_description Current Load
check_command check_load!5.0!4.0!3.0!10.0!6.0$
}
Tampilannya sebagai berikut :

 
9. Kemudian melakukan konfigurasi untuk Hostgroup,dengan perintah :
    #nano /etc/nagios3//conf.d/hosgroups_nagios2.cfg 
  •   Ubah members sesuia dengan nama host tetangga yg kita monitoring contohnya (jartel1,jartel2,jartel3,jartel4)
  • lalu menambahkan define hostgroup ping pada bagian paling bawah
Contoh :
# Some generic hostgroup definitions

# A simple wildcard hostgroup
define hostgroup {
hostgroup_name all
alias All Servers
members jartel1,jartel2,jartel3,jartel4
}

# A list of your Debian GNU/Linux servers
define hostgroup {
hostgroup_name debian-servers
alias Debian GNU/Linux Servers
members jartel1,jartel2,jartel3,jartel4
}

# A list of your web servers
define hostgroup {
hostgroup_name http-servers
alias HTTP servers
members jartel1,jartel2,jartel3,jartel4
}

# A list of your ssh-accessible servers
define hostgroup {
hostgroup_name ssh-servers
alias SSH servers
members jartel1,jartel2,jartel3,jartel4
}

#A list of your ping-accessible servers
define hostgroup {
hostgroup_name ping-servers
alias ping servers
members jartel1,jartel2,jartel3,jartel4
}
10. Selanjutnya konfigurasi Service dengan perintah :
   #nano /etc/nagios3/conf.d/services_nagios2.cfg
  • Tambahkan service ping pada bagian paling bawah
  • Pada hostgroup-name dan service description adalah ping, check_command adalah check_ping
Contoh :

define service {
hostgroup_name http-servers
service_description HTTP
check_command check_http
use generic-service
notification_interval 0 ; set > 0 if you want to be renotified
}

# check that ssh services are running
define service {
hostgroup_name ssh-servers
service_description SSH
check_command check_ssh
use generic-service
notification_interval 0 ; set > 0 if you want to be renotified
}

# check that ping services are running
define service {
hostgroup_name ping-servers
service_description ping
check_command check_ping
use generic-service
notification_interval 0 ; set > 0 if you want to be renotified
}
11. Setelah melakukan semua konfigurasi dengan benar sesuai perintah diatas , selanjutnya melakukan restart dengan perintah :
  #/etc/init.d/nagios3 restart
Jika tampilan Ok restart tidak terdapat error , maka monitoring yang kita lakukan berhasil dengan sempurna dan kembali ke monitoring web kita.
12. kembali ke browser dengan perintah :
 http://localhost/nagios3
13. setelah muncul tampilan pada web browser seperti tampilan dibawah ini, klik pada bagian map dan akan muncul jumlah PC yang kita lakukan pe-montoringan.
14.  Tampilan di atas adalah tampilan monitoring yang dilakukan oleh 4 buah PC dengan ip masing-masing pada PC nya.

15. Tampilan akan berubah menjadi "up" setelah kita menunggu beberapa saat

 Tampilan data diatas penunjukan sedang berjalannya monitoring pada ke 4 buah PC, ada 2 buah PC yang berubah menjadi up, dan 2 PC lainnya masih dengan status Pending, itu artinya monitoring sedang berjalan, jika jaringan bagus dia akan berubah menjadi up dan jika pada saat monitoring jaringan dalam keadaan tidak stabil,maka akan bisa berubah menjadi status down.
15. Klik pada menu yang ada tulisan nagios sesuai yang kita inginkan,sebagai contoh berikut tampilannya :
Service status detail for all host
 service overview for all host gorups
 tactical monitor overviwe
 Percobaan selesai, semoga tutorial ini bermanfaat,terimakasih :)